FC Barcelona

Kamis, 20 April 2017

MODEL RUP



Model RUP (Rational Unified Process)





















Definisi Model RUP
      Model RUP merupakan salah satu metode pengembangan sistem yang menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus software. (use-case driven merupakan metode untuk men-drive permodelan sistem berorientasi objek berdasarkan fungsi yang ada pada sistem).

RUP, singkatan dari Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan tim proyek perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka.

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language(UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu: dimensi pertama di gambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestoneyang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, howdan when.


Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment. Pada penggunaan kedua standard tersebut diatas yang berorientasi obyek (Object Oriented) memiliki menfaat yakni:
  • Improve productivity
    Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas.
  • Deliver hight quality system
    Kualitas sistem dapat informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang telah dibuat pada komponen-komponen yang telah teruji (well -tested dan well -proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang telah dibuat dengan kualitas yang tinggi.
  • Lower maintenance cost
    Standard ini dapat membantu untuk meyakinkan dampak perubahan yang teralokasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standar yang jelas.
  • Facilitate reuse
    Standard ini memiliki kamampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.
  • Manage complexity
    Standard ini mudah untuk mengatur dan monitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman sesuai dengan harapan semua manager proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and schedule time and the users accepted.


Arsitektur RUP
Pada RUP terdapat 2 dimensi yairu horizontal dan vertikal.
  1. Horizontal: menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya dan dapat terdiri dari beberapa iterasi (interception, elaboration, construction dan transition).
  2. Vertikal: mewakili aspek statis dari pengembangan sistem.
Tahap-tahap dalam RUP

Interception:

Bussiness Modeling: visi misi sebagai dasar proses.
Requirement: mengetahui permintaan user.
Analysis and Design: benar-benar mengetahui keinginan user.
Implemantation: mulai dilakukan pengetesan namun belum masuk ke tahap pengembangan.
Configuration and Change Management: sebagai validasi.
Project Management: mengatur kerja projek.


Elaboration.
Dominan pada analysis and design dan implementation.
Pembuatan program mulai difokuskan.
Mulai dilakukan pengembangan pada kekurangan pada workflow deployment.
Construction.
75 % rancangan software telah selesai.
Fokus pada implementation, test dan deployment.—
Pada akhir construction sistem yang telah disetujui akan dirilis bersamaan dengan dokumentasi software.
Transition.
Melakukan test / uji coba untuk menghilangkan kesalahan.
Test dilakukan oleh software secara otomatis dan uji coba interface oleh tester.



Kelebihan RUP
  1. Mendukung proses pengulangan dan pengembangan software.
  2. Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses. 
  3. Memungkinkan untuk mengontrol perubahan-perubahan pada software selama proses pengembangan.

Kelemahan RUP
  1.  Membutuhkan waktu yang cukup lama. 
  2. Hanya dapat digunakan pada pengembangan software berorientasi objek berbasis UML (Unified Modeling Language).

0 komentar:

Posting Komentar